Follow Me @lavidaqalbi

8/25/2018

Damn was this taken when I get drunk?

Agustus 25, 2018 0 Comments
I am heart broken. Kalian tahu nggak sih rasanya nggak yakin dengan orang yang bilang bahwa mereka sayang pada kalian? Akhir-akhir ini pikiranku penuh dengan hal-hal negatif, sumpah.
Pikiranku bilang, bahwa orang-orang nggak ada yang sayang sama aku. Mereka cuma kasian sama aku, karena aku punya mental ilness & suicidal thought. Rasa kasihan dan rasa sayang. "Dua hal yang berbeda, tapi bedanya tipis sekali", kata guru BK di sekolahku.
Kalian pasti tahu lah, rasanya nggak berharga dan menjadi beban untuk orang lain. Perasaan-perasaan seperti itu yang membuatku rasanya ingin bunuh diri aja. 
Aku merasa seperti monster. Aku tidak kenal lagi siapa diriku yang sesungguhnya. Ada sesuatu yang meracuni pikiranku, sesosok monster yang kejam, manipulatif, dan penuh kontrol.
Monster ini selalu membisikku bahwa aku sendirian, bahwa tidak ada orang yang sayang dengan tulus padaku. Dan bodohnya lagi, aku percaya. Aku seolah jadi buta dengan curahan kasih sayang yang orang lain beri padaku. Karena monster itu bilang; bahwa orang-orang sekitarku hanya akting peduli padaku, bahwa mereka sebenarnya lelah denganku yang menyusahkan tapi mereka tetap mentolerirku, bahwa aku hanyalah beban untuk sekitarku, bahwa aku harusnya segera sadar diri dan berhenti merepotkan sekitarku dengan membunuh diriku.
Setiap hari, jam, menit, detik... Monster itu selalu berada di sisiku, menemaniku tanpa lelah. Bisikan monster itu semakin menjadi-jadi. Apalagi ketika malam tiba, bisikan jahat itu berubah menjadi jeritan yang sungguh membuatku sakit. Rasanya aku tak tahan, jadi aku mulai 'berteman' dengan benda-benda tajam untuk menenangkan diri.
Aku jadi mempunyai pola pikir yang sempit, gara-gara monster itu aku berasumsi bahwa tidak ada yang sayang padaku. Bahwa aku sendirian. Bahwa tidak penting apakah aku hadir di dunia ini atau hilang. Bahwa kematian terlihat lebih menjanjikan, daripada hidup yang tak pasti arah tujuannya.
Rasanya aku akan gila. Aku mulai melakukan hal-hal kejam kepada diriku sendiri karena pikiranku yang teracuni. Aku ingin monster ini pergi. Sudah kucoba ribuan kali untuk mengusirnya, tapi ia masih saja melekat padaku. Dan tanpa sadar akhirnya menjadi bagian dari identitasku. Yang membuatku jadi tidak ingin monster ini pergi, karena jika monster ini pergi maka hilanglah identitasku. Terdengar gila, ya? Orang normal tidak akan tahu maksudku. Karena banyak peribahasa yang kugunakan, yang hanya akan bisa dimengerti oleh orang yang hatinya sudah ditusuki ribuan pedang.
Aku terlalu sibuk memikirkan bahwa yang orang-orang lakukan untukku, hanyalah karena mereka kasihan (bukan sayang). Dan rasa kasihan hanya akan bertahan sementara, bukan? Aku takut mereka tidak lagi peduli padaku lalu meninggalkanku. Jadi aku menyakiti diriku. Dengan tidak makan berhari-hari sampai maagku kumat, hanya agar mereka tidak meninggalkanku. Sungguh kacau. Aku tahu aku salah, dan seharusnya aku berhenti. Namun aku tidak bisa, rasanya seperti candu. Melihat dan merasakan rasa khawatir mereka padaku, aku merasakan sayang dari situ. Padahal itu hanya rasa kasihan (mungkin).
Sungguh, sebenarnya orang-orang benar-benar sayang padaku atau hanya kasihan sih? Seseorang, tolong katakan padaku yang sesungguhnya! Aku lelah menerka-nerka dan ketakutan sendiri seperti ini.
Kenapa aku menjadi monster seperti ini? Yang manipulatif dan egois? Setiap orang pasti punya kesibukan dan kehidupan masing-masing. Tidak seharusnya aku merasa dilupakan, lalu protes pada mereka dengan tidak makan berhari-hari agar mereka peduli lagi padaku. They have their own shit to do. Dan tanpa sadar, aku mengontrol mereka. Kenapa aku begitu kejam? Aku seorang pendosa.
Aku minta maaf. Aku akan menjauh dari kalian semua. Atau aku akan mengacaukan kalian. Aku adalah orang yang kacau. Dan jangan pernah berpikir untuk membantuku dengan merubahku. Itu tidak akan berhasil.
Aku takut kalian pergi meninggalkanku. Jadi sebelum kalian pergi, aku yang akan pergi terlebih dahulu. Nobody breaks my heart.