Follow Me @lavidaqalbi

4/16/2019

Kunci Hidup Bahagia, No. 5 Bikin Tercengang!


what kind of title is that, pft. 
"Lavida sekarang terlihat lebih bahagia. Ah, aku bahagia ketika lihat Lav senyum dan ketawa lebar kayak gini!"
"Lav, kamu berubah ya sekarang..."
"Aku lebih suka Lav yang sekarang,"
"Cie yang mood bahagianya bisa bertahan dari pagi sampai sore. Biasanya pagi ceria, sore mukanya bertekuk-tekuk,"
Monolog di atas adalah beberapa kalimat yang dilontarkan manusia-manusia yang hidupnya berputar di sekitarkuteman-teman sekolah yang rupanya menyadari bahwa aku berubah. Awalnya, aku tidak sadar bahwa aku tidak seperti diriku yang dulu. Karena orang-orang bilang aku berubah, aku beru menyadari, rasanya aku bukan Lavida yang depresi lagi. Aneh memang.
Rasanya aku sudah membunuh Lavida yang dulu. Jujur saja, aku sudah membunuh Lavida berkali-kali. Eh, dua kali sih sebenarnya, hihi. Yang pertama, aku membunuh Lavida yang dulunya ceria di masa kecil, lalu menghidupkan Lavida remaja yang selalu pesimis dengan hidup. Sekarang, yang kedua, Lavida yang pesimis di masa remaja kubunuh lagi. Lalu bermetamorfosis menjadi Lavida menuju dewasa yang mulai memandang hidup sebagai kesempatan langka yang terlalu berharga untuk disia-siakan. Sekarang aku Lavida yang selalu melihat hidup dari perspektif positif dan tidak takut dengan kegagalan. Aku percaya, bahwa setiap manusia punya masanya sendiri-sendiri untuk mencapai fase dimana ia sadar arti hidupnya di dunia ini.
"Every flower blooms in its own time— Ken Petti.
Dulu aku begitu benci dengan hidup. Aku hidup dalam penjara dan menjadi robot, tidak pernah bisa bebas dari tuntutan orang-orang sekitar. Tiap aku ingin melakukan apa yang kuinginkan, aku selalu ditakut-takuti dengan kegagalan. Dan tentu saja, aku gagal. Karena memang tidak ada yang menunjukkan jalan padaku, bagaimana harus mencapai targetku. Mereka hanya fokus agar aku mengikuti kemauan mereka. Padahal di balik itu, mereka tanpa sadar membatasi diriku untuk tumbuh, sekaligus membunuh kreativitasku. Akhirnya, aku menjadi manusia yang terlalu dependen terhadap orang lain. Aku takut dengan pilihanku sendiri, selalu bergantung pada orang. Aku jadi meremehkan diriku, termasuk pendapatku sendiri. Sedangkan aku tahu itu buruk untukku.
"Jangan pernah bergantung dengan manusia, manusia bisa mengecewakan. Alasannya? Mereka cuma manusia. Manusia tempatnya salah, catet tuh." itu kalimat seseorang yang stuck di pikiranku, dan itu yang kupelajari dari kegagalanku di masa lalu.
"She knows her worth, and the games changed."
Saat aku memutuskan sesuatu, lalu melakukannya, lalu gagal. Orang sekitar akan meremehkanku dengan berkata, "Tuh 'kan, gagal. Coba kalau kamu ikuti saranku, pasti hasilnya lebih baik". But, I was like, excuse you? Ini hidupku. Tentu, hakmu untuk berpendapat. Tapi tidak untuk mendikte apa yang harus kuputuskan. Begitu lama aku hidup di siklus toxic ini. Ditambah lagi, aku tipe manusia yang gak enakan. Aku menjadi manusia yang biasa disebut people pleaser. Aku selalu mengesampingkan kepentingan diriku sendiri, demi orang lain yang bahkan aku tidak yakin akan melakukan hal yang sama seperti apa yang kulakukan untuknya.
Beberapa temanku bilang bahwa aku naif, dan itu hal yang bagus. Tentu, at some point, it's good. Karena orang akan berpikir bahwa aku orang yang baik dan akan mendapat nilai plus di mata masyarakat. Tapi jika terlalu berlebihan, somehow itu menjadi bumerang. Akan ada manusia toxic yang memanfaatkan sisiku tersebut hanya untuk kepentingannya sendiri padahal mengerti bahwa itu membuatku tersiksa, ditambah lagi mereka tidak juga sadar diri. Namun aku sadar, bukan salah mereka. Ini semua salahku, yang tidak berpendirian dan membiarkan harga diriku diinjak-injak.
Penyesalan dan kegagalan, perpaduan antara kutukan dan keberuntungan yang pernah terjadi padaku berkali-kali, adalah pelajaran terbesar hidup yang pernah diberi. Sekarang, aku bisa dengan mantap berkata bahwa aku bersyukur untuk semua masalahku.
"Pain always changes people."
Jadi, kembali ke pertanyaan awal, bagaimana aku bisa berubah? Jawabannya simpel, karena aku punya rasa ingin. Karena aku sadar, bahwa tahap awal agar aku lebih bahagia adalah melakukan apa yang kuinginkan. Bagaimana cara supaya aku bisa berani dan percaya diri dengan keputusan yang kuambil? Dengan cara mencintai diriku sendiri. "Hah? Mencintai diri sendiri? Egois, dong! Dasar narsistik! Individualis!" sahut seseorang. Wait, wait, wait... Relax, boy. Relax, girl. Let me explain my point. But first, check my life's rule below :
PERATURAN
How to Be Happy
— by Lavida L. Q.
  1. Cintai dirimu sendiri; sampai titik dimana ketika ada orang yang tidak bisa menghargaimu, kamu tidak peduli pada orang itu dan bisa dengan mudah meninggalkannya. Bukannya sombong, tapi menghargai dirimu sendiri dan memilih untuk tidak berlama-lama menyakiti diri dengan bersama orang yang kehadirannya hanya membuat sedih daripada bahagia. Cintai orang lain, tapi lebih cintai dirimu. Di dalam dirimu mengalir emas, jadi jangan menganggap dirimu debu kotor. Klise, tapi dirimu berharga. Jika kamu sendiri tidak menganggap dirimu berharga, maka tanpa sadar alam bawah sadarmu membuat gerak-gerikmu terlihat tidak berharga juga di mata orang lain. Lalu akhirnya? Orang lain juga tidak menghargaimu.
  2. Berani berpendapat (SPEAK UP); untuk berpendapat, jangan pernah ragu. Jangan pernah berpikir bahwa pendapatmu tidak berharga, bahwa pendapatmu bodoh, bahwa pendapatmu aneh, dan lain-lain. Semua manusia memiliki pemikirannya sendiri. Ingat di LKS PPKN kelas 12? Pasal 28 E ayat (3), "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat".
  3. Lakukan, hilangkan ragu; segala pilihan yang kamu ambil, lakukan yang terbaik yang kamu bisa. Keragu-raguan hanya akan menghambatmu untuk segera bertindak, akan memperlambat waktumu untuk sukses. Bahkan menghambat potensimu untuk melakukan yang terbaik. Saat kamu yakin akan suatu hal, terkadang alam memiliki rencana lucu untuk mengabulkannya pada saat kamu bingung bagaimana. Cukup lakukan sekeras yang kamu bisa untuk menggapai apa yang kamu yakini benar.
  4. Bangkit setelah gagal; bukannya menyalahkan diri. Kegagalan yang kamu rasakan adalah cara Tuhan memberi bantuan dengan menunjukkan dimana celah yang kamu lewati, menunjukkan cacatmu. Sehingga kamu bisa lebih mudah mengerti letak dimana yang harus kamu perbaiki agar bisa sukses nantinya. Tapi tahap awal yang harus dilakukan adalah kamu harus bangkit setelah kegagalan dan terus mencoba. Jika gagal, coba lagi. Gagal lagi, coba lagi. Semakin banyak kegagalanmu, semakin kamu mengerti cacat mana yang harus kamu perbaiki.
  5. Be independent, but not individualist; ingin ke cafe sendiri menikmati me time? Lakukan. Tentu, orang akan melihatnya aneh. "Ini anak ga punya teman apa gimana, kasian banget" that words might out from some stranger's mouth but who cares, right? Jika menurutmu ketenangan adalah sesuatu yang bisa dicapai ketika kamu sendirian, itu tidak apa-apa. Kesendirian bukan sesuatu yang harus dikasihani, tapi suatu ketenangan yang banyak orang lain belum sadari betapa nyaman rasanya. Independent juga bukan berarti hanya sendiri, namun juga mandiri. Mandiri dalam berpendapat dan berperilaku, juga berani bertanggung-jawab atas pilihannya. Jika kamu menguasai peraturan nomor 5 ini, kamu akan lebih tenang. Dan ketenangan adalah kunci awal kebahagiaan.
  6. Hindari drama; lebih baik mana, mempergunakan waktu untuk memperbaiki diri supaya bisa berguna untuk masyarakat atau berlarut-larut dalam suatu masalah kecil yang dibesar-besarkan?
  7. Tegas, tapi tidak keras; kepada diri sendiri. Tetaplah baik pada orang lain, tapi beri batasan jika harga dirimu dianggap remeh. Bukan tugasmu untuk memperbaiki seseorang, itu tugas mereka. Beri dukungan, namun jika mereka menyakiti dirimu, tinggalkan. Learn to say no.
  8. Dengarkan dan hargai; semua orang memiliki alasan masing-masing melakukan sesuatu. Jangan menilai hanya dari kata orang lain. Harus dengar dari pelaku. Kemudian hargai alasannya. Dan ingat, menghargai berbeda dengan menyetujui.
  9. Don't overthink; tidak akan mungkin ada orang yang terpikir sepanjang hari karena melihat orang asing yang jatuh terpeleset akibat kulit pisang di dekat jalan raya.
  10. Selalu pilih keJUJURan yang pahit daripada kebohongan yang manis. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar