Now Playing ; Lewis Capaldi - Before You Go
Bayi itu adalah diriku, 19 tahun yang lalu. Aku berulang-tahun hari ini. Ada perasaan takjub sekaligus sedih yang kurasakan, 2 tahun yang lalu benar-benar sebuah neraka bagiku. Kupikir aku tidak akan hidup sampai sekarang, mengingat sudah berapa kali usaha bunuh diri yang kulakukan. Tapi bisa kalian lihat sekarang, aku selamat dari diriku sendiri. Aku berbahaya untuk diriku sendiri, juga untuk orang lain sebenarnya. Kadang aku berpikir, "Apakah aku benar-benar tidak waras? Perlu dirawat di Rumah Sakit Jiwa?" tapi kutepis pikiran itu. Aku masih dalam fase denial, dimana aku merasa diriku sehat dan tidak apa-apa. Saat keadaan sesungguhnya yaitu mentalku benar-benar kacau, sebenarnya mungkin pikiranku itu benar.
Aku sudah belajar selama 19 tahun, tentang kehidupan.
Aku sudah menahan sakit selama 19 tahun, menghadapi jahatnya dunia dan manusia yang mendampratku berkali-kali.
Aku sudah merasakan nestapa selama 19 tahun ; ditinggalkan, dikhianati, dikecewakan, dikucilkan, lalu dicemooh.
Aku sudah berjuang untuk hidup selama 19 tahun, hidup di pikiranku yang rusak dan kacau ini.
Aku sudah pernah menjeritkan 'tolong', namun orang di sekitarku memilih untuk menutup mata mereka.
Bukannya orang-orang tidak peduli, namun mereka berusaha untuk berlindung dariku.
Karena pikiranku yang rusak ini telah membuat orang-orang di sekitarku terjatuh dalam nerakaku.
Aku merasa kesepian, sendirian. Dan rasa itu semakin hari semakin menggerogoti diriku. Aku menjadi tidak bisa percaya pada siapapun dan semakin merasa tidak ada yang peduli padaku.
Sering kali aku berpikir, sambil melihat cutter atau pil-pil obat yang ada di atas meja sambil berdialog dengan diriku sendiri "Untuk apa berada di sini jika hanya untuk merasakan sakit dan membuat orang-orang di sekitarku ikut sakit? Sepertinya lebih baik jika aku pergi. Mungkin kali ini aku akan berhasil, tidak gagal seperti yang dulu".
Minggu lalu, aku kembali self-harm. Hingga detik ini. Baru saja kemarin malam aku melakukannya lagi. Dan malam-malam sebelumnya, lalu malam-malam selanjutnya juga akan. Sudah seperti candu bagiku. Aku tahu pikiranku bilang bahwa hal tersebut salah dan kacau, namun mentalku seolah buta dan tidak bisa menyadarkan diriku. Mentalku yang kacaupun menang. Aku kembali seperti dulu. Kamu pasti kecewa ya mengetahui fakta bahwa aku kumat lagi? Tidak hanya dirimu, aku lebih kecewa lagi dan begitu membenci diriku sekarang. Kalian tahu 'kan betapa susahnya menghilangkan kecanduan ketika sekali saja kumat? Sekarang, aku sama sekali belum bisa berhenti. Aku kesusahan.
Aku takut untuk meminta tolong langsung, karena pernah ada seseorang yang bilang padaku "Kalau sama aku, kamu jangan pura-pura bahagia ya. Kalau ingin minta tolong, langsung bilang saja padaku,". Tapi ketika aku meminta tolong, ia pergi. Dan aku kembali menahan sakit.
Monster di kepalaku benar-benar parah. Dulu ia hanya datang dua bulan sekali, lalu berlanjut menjadi datang tiap malam hari, kemudian sekarang bahkan ia menyerangku di siang hari. Setiap detiknya aku tersiksa. Sakit sekali rasanya. Tapi aku harus kuat, bukan? Meski sakit, aku harus tetap bertahan. Sesakit apapun.
Aku akan menabung uangku, aku harus berobat. Aku tahu ini sudah tidak benar. Pikiranku sudah kacau, bahkan lebih kacau daripada tahun lalu. Aku harus ke psikiater, bahkan jika harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa pun akan kulakukan agar bisa sembuh. Karena aku sungguh tidak kuat, rasanya sakit. Aku harus sembuh, persetan dengan orang yang menganggap hal itu tabu. Aku hanya ingin sehat.
Di ulang-tahunku tahun ini, aku harap ada seseorang yang bilang "Kamu kuat sekali, Lav. Terus bertahan ya, aku di sampingmu. Kamu ga sendiri,". Aku harap, ada seseorang yang berkata bahwa aku kuat, bahwa aku tegar. Setidaknya, ada seseorang yang mengakui perjuanganku melawan ini. Setidaknya ada satu orang, maka aku akan sangat bersyukur dan merasa tidak sendiri.
Aku akan menabung uangku, aku harus berobat. Aku tahu ini sudah tidak benar. Pikiranku sudah kacau, bahkan lebih kacau daripada tahun lalu. Aku harus ke psikiater, bahkan jika harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa pun akan kulakukan agar bisa sembuh. Karena aku sungguh tidak kuat, rasanya sakit. Aku harus sembuh, persetan dengan orang yang menganggap hal itu tabu. Aku hanya ingin sehat.
Di ulang-tahunku tahun ini, aku harap ada seseorang yang bilang "Kamu kuat sekali, Lav. Terus bertahan ya, aku di sampingmu. Kamu ga sendiri,". Aku harap, ada seseorang yang berkata bahwa aku kuat, bahwa aku tegar. Setidaknya, ada seseorang yang mengakui perjuanganku melawan ini. Setidaknya ada satu orang, maka aku akan sangat bersyukur dan merasa tidak sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar