Sihir Elixir
oleh: Lavida L.Q.
![]() |
"The moment it touched by water and it's start itching," |
Goresan linier terpatri di atas kulit.
Indah, ketika ku goreskan dengan silver,
Namun berubah menjadi merah di akhir.
"Hentikan! Hentikan! Hentikan!"
Lenganku menjerit dalam kesakitan.
Terbuka, mulutnya menganga lebar,
Terbatuk, meneteskan liquid cair ke atas kulit.
"Menyakitkan! Menyakitkan! Menyakitkan!"
Otakku menjerit dalam kepiluan.
Berharap agar aku dapat hentikan kegiatan biadab ini.
Namun sayangnya hati adalah sang juara di akhir.
"Teruskan! Teruskan! Teruskan!"
Hatiku mendesak, menyemangati.
Satu kali lagi, dua kali lagi, tiga kali...
Ya, yang ada dalam pikirmu tentangku benar.
Aku kecanduan.
Pada afeksi yang membuatku merasa bahwa aku...
hidup.
Pada getaran otomatis diri yang tercipta,
Akibat perih fisik yang tercipta.
Menutup luka batin yang tiada obatnya.
Monster yang bersemayam dalam jiwa,
Malam ini ku 'kan bertarung dengannya.
Dengan jiwaku, dengan pikiranku, dengan hatiku.
Dengan diriku sendiri...
Dan tiap aku kalah,
Bekas goresan di situ menjadi saksi bisu.
Berapa lama lagi aku harus menunggu?
Menunggu sang harapan bernama kebahagiaan 'tuk mampir singgah?
Sampai mentari berhasil taklukkan rembulan?
Sampai tangis langit berteman dengan bara api?
Semua harapanku layaknya daun di musim gugur,
Rontok, jatuh ke permukaan lalu hilang tersapu angin.
Entah kemana.
Dan aku pun tak berniat untuk menemukan.
P.S : LOVE YOURSELF. YOU ARE BEAUTIFUL. AND STRONG. AND AWESOME. YOU MADE IT TILL TODAY, I AM PROUD OF YOU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar